SAR Hidayatullah Terjunkan Tim Relawan Penanggulangan Bencana Alam Pacitan
PACITAN - Tim SAR Hidayatullah Pacitan terjun melakukan pemantauan dan evakuasi warga Kabupaten Pacitan yang menjadi korban banjir dan juga tanah longsor. Diantara daerah yang terdampak adalah Desa Sidoharjo, Purworejo dan Ploso, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan.Ahmad Hamim, koordinator relawan SAR Hidayatullah di Pacitan, melaporkan kondisi kini relatif terpantau kondusif kendatipun sejumlah warga masih berada di tenda-tenda darurat yang disediakan.
Selain memberikan bantuan dan membantu dalam rehabilitasi warga, Ahmad Hamim mengatakan pihaknya masih akan terus memantau perkembangan dan memperhatikan situasi yang ada.
Sejumlah anggotanya juga tetap diinstruksikan olehnya untuk tetap sigap memantau lokasi-lokasi rawan tertentu guna memastikan langkah penanggulangan yang konfrehensif bersama dengan gabungan relawan lainnya.
SAR Hidayatullah terjun bersama dengan Laznas BMH Perwakilan Pacitan. Sejumlah paket bantuan telah disalurkan di beberapa titik yang terdampak bencana.
Seperti diketahui, bencana banjir dan tanah longsor di Pacitan menimbulkan korban jiwa dan kerugian materi. Korban jiwa mencapai 25 orang, sementara kerugian materi mencapai Rp 600 milyar.
"Kerugian materi mencapai sekitar Rp 600 miliar," ungkap Bupati Pacitan Indartato kepada wartawan di posko Induk Kampus AKN Pacitan usai rapat menyambut kedatangan Presiden RI Joko Widodo Sabtu (8/12/2017).
Indartato mengatakan, kerugian tersebut meliputi kerusakan rumah, infrastruktur jalan, serta pertanian dan peternakan. Untuk kerugian persawahan, kata Indartato, tidak seberapa karena kondisinya masuk musim tanam. Kerugian terbanyak meliputi rusaknya bangunan rumah yang mencapai 440 rumah.
Dari 440 rumah tersebut, kerusakan kategori berat mencapai 200 rumah, kategori sedang 150 rumah, dan kategori ringan 90 rumah.
Indartato menambahkan, warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat longor akan direlokasi. Untuk sementara, solusi untuk korban tanah longsor adalah disewakan rumah.
"Penecahannya gini, kalau kami belum bisa mencarikan tanah, nanti ada uang sewa untuk rumah," tandas Indarto. */Ainuddin Chalik